Bila kematian telah menjadi harapan, maka
kehidupan bukanlah
lagi sebagai muara bagi kerinduan
…
Bila kau tanya
darimanakah senyuman tumbuh?
Maka mengertilah, sejatinya senyuman
tumbuh dari
airmata yang menuntun langkah kita.
Dimana
airmata merindang, disitu senyuman membenih
…
Bukanlah
cinta, jika ia tak membuatmu
tertawa
Jika ia tak memicumu
berkaca-kaca
Jika ia tak menarikmu merasakan gundah
gulana
Karena
cinta senantiasa membiakkan rasa
dalam relung jiwa
dalam
berbagai citra
…
Sejatinya Cinta senantiasa berbuah
senyuman, dan kerinduan
selalu terbayar kebahagiaan
Meski
airmata lebih sering mengiringi keduanyal
…
Biarlah Cinta
meminangmu dari kesunyian, biarlah Cinta
memberimu suatu pilihan
Karena
Cinta adalah suatu penantian, yang denganNYA
kau tak memiliki
pilihan
…
Ketahuilah !
Cinta senantiasa menyatakan
kerinduaNya padamu
dalam citra tawa dan airmata
Maka
dekaplah Ia melalui pintu Syukur dalam tawa, dan Tabah
dalam
menghapus airmata
…
Mengertilah !
Senantiasa ada
Cinta, dibalik setiap yang ada
Sebagaimana, selalu ada rindu
disetiap kegundahan kalbu
Namun pandangan, senantiasa bergantung
pada Cahaya
yang kau terima
Maka raihlah Cahaya,
Supaya
rindumu berbuah sua
Supaya cintamu terbalas cinta
...
Janganlah
Engkau sungkan merapal rayu
Biasakanlah basahi lidah-Qolbu dengan
merimpuh pilu;
merindukan Cinta Merestu
Karena Cinta tak
pernah memalingkan pandangaNya padamu
Supaya kau tau ketulusan
cintaNya padamu
Jauh melampaui ketulusan yang Ia terima darimu
…
Kepada
sipakah kau merindu
Maka kepadanyalah kau mencinta
…
Bila
air mengalir dari atas kebawah
Cinta pun menjalar dari jiwa
keraga
Bersumber dari hati
Bermuara pada bukti
…A. Lutfie Mubarok. A
Kranji- Bekasi 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar