Senin, 30 Januari 2012

Hikmah Cinta Sang Salik

Bila kematian telah menjadi harapan, maka
kehidupan bukanlah lagi sebagai muara bagi kerinduan
Bila kau tanya darimanakah senyuman tumbuh?
Maka mengertilah, sejatinya senyuman tumbuh dari
airmata yang menuntun langkah kita.
Dimana airmata merindang, disitu senyuman membenih
Bukanlah cinta, jika ia tak membuatmu
tertawa
Jika ia tak memicumu berkaca-kaca
Jika ia tak menarikmu merasakan gundah
gulana
Karena cinta senantiasa membiakkan rasa
dalam relung jiwa
dalam berbagai citra
Sejatinya Cinta senantiasa berbuah senyuman, dan kerinduan
selalu terbayar kebahagiaan
Meski airmata lebih sering mengiringi keduanyal
Biarlah Cinta meminangmu dari kesunyian, biarlah Cinta
memberimu suatu pilihan
Karena Cinta adalah suatu penantian, yang denganNYA
kau tak memiliki pilihan
Ketahuilah !
Cinta senantiasa menyatakan kerinduaNya padamu
dalam citra tawa dan airmata
Maka dekaplah Ia melalui pintu Syukur dalam tawa, dan Tabah
dalam menghapus airmata
Mengertilah !
Senantiasa ada Cinta, dibalik setiap yang ada
Sebagaimana, selalu ada rindu disetiap kegundahan kalbu
Namun pandangan, senantiasa bergantung pada Cahaya
yang kau terima
Maka raihlah Cahaya,
Supaya rindumu berbuah sua
Supaya cintamu terbalas cinta
...
Janganlah Engkau sungkan merapal rayu
Biasakanlah basahi lidah-Qolbu dengan merimpuh pilu;
merindukan Cinta Merestu
Karena Cinta tak pernah memalingkan pandangaNya padamu
Supaya kau tau ketulusan cintaNya padamu
Jauh melampaui ketulusan yang Ia terima darimu
Kepada sipakah kau merindu
Maka kepadanyalah kau mencinta
 Bila air mengalir dari atas kebawah
Cinta pun menjalar dari jiwa keraga
Bersumber dari hati
Bermuara pada bukti

A. Lutfie Mubarok. A
Kranji- Bekasi 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar